top of page

NEWS & UPDATE

Investor Sumut Antusias Sambut IPO Atmindo


MedanBisnis - Medan. PT Atmindo akan melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Desember. IPO perusahaan asli Sumatera Utara (Sumut) ini diperkirakan disambut antusias oleh investor Sumut.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan M Pintor Nasution mengatakan, perusahaan yang bergerak di bisnis produksi boiler untuk pabrik kelapa sawit, karet dan pembangkit listrik ini, akan memberikan porsi penawaran IPO sebesar 22,22%. "Terlihat memang ada antusiasme investor Sumut dan itu sebuah pertanda bagus. Namun nanti tetap akan melihat saat sudah IPO. Karena investor juga ada pertimbangan saat akan membeli saham," katanya, Rabu (25/11). Pemegang saham Atmindo yang berdiri tahun 1972 mayoritas masih PMA (asing) sekitar 52,78% dan pengurus sekitar 21,08%. Untuk harga IPO sekitar Rp 120 sampai dengan Rp 140 per lembar saham. Prospek ke depan Atmindo yakni omzet 5 tahun ke depan (tahun 2020) bertumbuh Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau laju pertumbuhan majemuk tahunan sebesar 21%, net profit diproyeksikan sampai dengan tahun 2020 CAGR sebesar 31%. "Jadi prospek yang bagus untuk investasi di IPO Atmindo. Kemungkinan, data ini juga menjadi pertimbangan investor Sumut sehingga antusias menyambut IPO Atmindo," jelas Pintor. Jadwal sementara Atmindo sesuai public exposure yakni book building tanggal 18-23 November, pernyataan efektif 27 November, masa penawaran 1-3 Desember, penjatahan 7 Desember, distribusi saham 8 Desember dan pencatatan BEI pada 9 Desember. Jika mengukur kematangan Atmindo yang telah beroperasi sekitar 43 tahun, menurut analis pasar modal Sumut Gunawan Benjamin, industri ini sangat matang dan tentu siap jika menerbitkan saham atau IPO. Dengan sarat pengalaman dengan industrinya, tidak perlu dikhawatirkan kapasitasnya jika mengacu kepada lamanya beroperasi. "Hanya saja, industri ini akan diuntungkan dan sangat menarik jika kondisi bisnis sektor perkebunan bergairah. Karena Atmindo menghasilkan sejumlah barang kebutuhan industri perkebunan. Dan kondisi industri perkebunan saat ini tengah terpuruk akibat harga komoditas yang tak kunjung pulih. Namun tetap menarik terutama jika mengacu pada prospek bisnisnya," katanya. Terkait nominal harga saham yang ditawarkan, sebenarnya harga saham Atmindo ini sekitar 20% hingga 40% dari harga fundamentalnya. Artinya, harga saham Atmindo yang ditawarkan sebesar Rp 120 hingga Rp 140 per lembar saham masih memiliki potensi kenaikan sebesar 60 hingga 80% dari harga perdananya. Dijelaskan Gunawan, karena biasanya perusahaan menawarkan harga saham 2x (kali) sampai 3x dari harga nominalnya. Berarti jika mengacu kepada 2x atau 3x harga seharusnya, maka harga saham Atmindo ini memiliki nilai nominal (fundamental) sebesar Rp 300 per lembar. Itu menunjukkan, harga saham yang ditawarkan PT Atmindo ini sangat murah mengacu kepada hitung-hitungan tersebut. Sedangkan kalau dilihat dari sisi laba persahamnya (PE Ratio), harga saham PT Atmindo ini hanya 8 kali sampai dengan 9 kali. Padahal pelaku pasar kerap menghitung untuk layak investasi dibutuhkan PE Rasio setidaknya 10 x. Mengacu kepada PE Rasio ini, harga wajar saham PT Atmindo ada di harga Rp 150 per lembar. Jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Malaysia yang PE-nya 17,1 x, maka nilai ideal harga saham PT Atmindo adalah Rp 256 per lembar. Namun jika mengacu keinginan pasar yang kerap menginginkan harga saham diatas PE layak investasi (misalnya 11 hingga 13 x), maka harga saham Atmindo berpeluang diperdagangkan dalam rentang Rp 165 hingga Rp 195 per lembar saham. Gunawan mengungkapkan, jika mengacu kepada hitung-hitungan fundamental, harga saham Atmindo tentu sangat menarik. Namun jika mengacu kepada sisi ekonomi makro melihat kondisi industri perkebunan yang masih masuk masa pemulihan, maka ada potensi penguatan harga saham PT Atmindo setelah IPO. "Sebaiknya perhitungan kenaikan tersebut mengacu kepada PE layak investasi. Dimana level terdekat kemungkinan harga saham Atmindo naik dikisaran level Rp 165 per lembar saham," pungkas Gunawan.


Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
bottom of page