Lima Perusahaan di Sumut Sudah Go Public | Atmindo Klaim IPO Kelebihan Permintaan
Medan | Jurnal Asia PT Atmindo yang bergerak di bidang boiler sudah resmi melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya sekitar 22 persen di papan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/12). PT Atmindo menjadi perusahaan kelima di Sumatera Utara yang sudah Go Public.
Kepala Perwakilan BEI Medan, M Pintor Nasution mengatakan, dengan bertambahnya perusahaan dari Sumut ini maka jumlah emiten Sumut yang listing di BEI sudah lima perusahaan. Empat emiten sebelumnya yakni, satu obligasi (Bank Sumut) dan tiga saham, Bank Mestika, Toba Pulp Lestari dan PT Pembangunan Graha Lestari Indah (PT PGLI Tbk).
“Perusahaan Atmindo ini sudah mengajukan sejak tahun lalu tetapi baru mulai “melantai” hari ini (red). Penjamin pelaksana emisi efek ini ialah PT Panin Sekuritas dengan harga Rp128 per lembar saham dengan 22 persen saham dari 22 persen modal yang ditempatkan dan disetor penuh,” katanya disela-sela kegiatan Bussines Meeting di Hotel JW Marriot Medan, Kamis (10/12).
Diterangkannya, IPO Atmindo ini diantaranya di bidang bisnis produksi boiler untuk pabrik ke lapa sawit, karet dan pembangkit listrik. Kemudian, Auxiliary perangkat pelengkap boiler dan perbaikan dan service boiler.
Atmindo didirikan tahun 1972 dan hingga saat ini bisnisnya sudah berjalan 43 tahun. PMA Mayoritas saham dikuasai Asing 52,78 persen, 3 pengurus 21,08 persen dan porsi penawaran IPO 22,22 persen. Untuk harga IPO range Rp120 sampai Rp140 per saham dengan jumlah yang ditawarkan mencapai 240.000.000 saham, Per 2016P 8 x sd 9,3x lebih murah dibandingkan industri sejenis listing di Malaysia, Boilermech PER 17,1x.
“BEI semakin gencar mengajak perusahaan untuk Go Public. Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan tersebut sangat banyak diantaranya keringanan pajak 40 persen dari pemerintah. Kemudian perusahaan tersebut akan mendapatkan alternatif pembiayaan dibandingkan meminjam ke bank,” ujarnya.
Begitupun, lanjut Pintor, sedikit susah mengajak perusahaan dari Sumut untuk bergabung di bursa saham. Ini dikarenakan, banyak perusahaan keluarga dan juga masalah pajak. Padahal jika ingin listing ke BEI akan mendapat banyak manfaatnya.
Sebelumnya, Kepala Devisi Pencatatan Saham PT BEI, Goklas Tambunan mengatakan, jumlah anggota BEI per tanggal 4 Desember 2015 mencapai 109 anggota dengan rincian lokal 82 dan asing 27. Sedangkan untuk perusahaan di Indonesia yang tercatat sebanyak 518 perusahaan, di mana pada 2014 ada 24 perusahaan yang sudah IPO kemudian pada 2015, 12 IPO dan 2 perusahan kembali listing. “Dengan melaksanakan IPO dan menjadi perusahaan publik, banyak manfaat yang dapat dinikmati oleh perusahaan dengan beberapa konsekuensi yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan,” pungkasnya.
Atmindo Klaim IPO Kelebihan Permintaan
PT Ateliers Mecaniques D’Indonesia Tbk (AMIN) mengklaim, penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) perseroan kelebihan permintaan (oversubscribed) 3,2 kali atas saham yang ditawarkan.
“Hasil cukup menggembirakan, IPO perseroan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat dengan mengalami kelebihan permintaan sebesar 3,2 kali,” ungkap Presiden Direktur ATMIN, Rudy Susanto kepada pers di Jakarta, Kamis (10/12).
Adapun penawaran umum perdana saham perseroan tersebut telah dilaksanakan pada 30 November 2015 hingg 3 Desember 2015. Dalam aksi korporasi tersebut perseroan menawarkan sebanyaknya 240 juta saham baru atau setara 22,22 persen dari modal dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO.
Dari IPO ini perseroan meraup dana segar mencapai Rp30,72 miliar. Dana yang diperoleh hasil IPO ini sekitar 32 persen akan digunakan untuk memperkuat modal kerja dalam rangka pembuatan produk-produk boiler maupun auxiliary atas pesanan pelanggan.
Lebih lanjut, untuk pembuatan produk boiler dan auxiliary perseroan akan melakukan pembayaran antara lain kepada pemasok, karyawan, pembayaran atas aktivitas administrasi dan operasi serta pembayaran beban bunga. Adapun sekitar 68 persen dana hasil IPO akan dipergunakan untuk pembayaran hutang di HSBC.
Comments