ATMINDO BAGIKAN DEVIDEN Rp 8,64 MILIAR
JAKARTA – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Ateliers Mecaniques D'indonesia Tbk (Atmindo) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebanyak Rp8,64 miliar atau Rp8 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara 46 persen dari laba tahun berjalan yang berakhir 31 Januari 2016 sebanyak Rp18,77 miliar.
Presiden Direktur Atmindo, Rudy Susanto, mengatakan, hingga 31 Januari 2016, perseroan meraup pendapatan sebanyak Rp150,33 miliar atau naik 65,6 persen secara tahunan. Pendapatan tersebut disumbang oleh penjualan boiler dengan porsi 90,2 persen.
Sementara itu, per 30 April 2016, perseroan membukukan pendapatan sebanyak Rp36,59 miliar dengan perolehan laba sebanyak 8,44 miliar. Rudy menuturkan, ke depan perusahaan berkode emiten AMIN itu akan meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. “Kami juga akan tetap menjaga kualitas produk, ini merupakan fokus perseroan," ujarnya.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp184 miliar. Target tersebut, sekitar 15 persen lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pendapatan sebesar Rp160 miliar pada tahun 2015. Adapun laba Atmindo ditargetkan tumbuh 14,7 persen menjadi Rp19,5 miliar pada 2016.
Direktur Atmindo Lindataty menyatakan optimistis pendapatan tahun ini akan tumbuh dua kali lipat dibanding tahun sebeumnya. Menurut Lindataty, Atmindo adalah perusahaan di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri dengan memproduksi berbagai jenis boiler, auxiliary (peralatan siap pakai untuk berbagai industri), dan jasa layanan boiler. Boiler merupakan suatu alat untuk memproduksi uap atau steam dan lebih banyak digunakan di pabrik kelapa sawit .
Seiring dengan produksi minyak sawit mentah yang terus meningkat, Lindataty optimistis penjualan boiler juga dapat tumbuh. Tahun ini, Atmindo telah melakukan penjualan 10 unit boiler, dan diperkirakan pada tahun depan bisa meningkat menjadi 11 unit-12 unit.
Saat ini, perseroan telah memiliki satu unit pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 40 unit boiler per tahun di daerah Deli Serdang, Sumatra Utara.
(mrt)